Perbedaan Digital Marketing dan E-Commerce
Sebagian orang masih belum mengetahui perbedaan digital marketing dan e-commerce, padahal semua orang harus tahu perbedaan dari kedua hal tersebut.
Khususnya untuk para pebisnis, yang mana sekarang ini sudah banyak pebisnis yang telah menggunakan media digital sebagai media promosi dan berjualan.
Hal tersebut juga menyebabkan banyaknya muncul berbagai macam istilah dalam dunia bisnis online, seperti digital marketing dan e-commerce.
Biar kamu tidak bingung lagi mengenai perbedaan digital marketing dan e-commerce, maka kamu bisa simak pembahasan artikel Aidee Lab kali ini.
Baca Juga : 3 Rekomendasi Jasa Iklan Google Ads, Gak Takut Bodong
Pebisnis Harus Tahu Perbedaan Digital Marketing dan E-commerce!
Pada umumnya digital marketing dan e-commerce saling berkaitan satu sama lain.
Hanya saja ada beberapa perbedaan yang membedakan antara digital marketing serta e-commerce, diantaranya yaitu fungsi dan manfaatnya.
Sebenarnya fungsi dan manfaat dari digital marketing serta e-commerce bisa mempermudah bisnis kamu agar berjalan lancar dan bisa mencapai target yang ingin dicapai.
Biar lebih jelas lagi mengenai digital marketing serta e-commerce, maka kamu bisa simak pembahasan berikut ini!
1. Pengertian E-commerce
E-commerce merupakan kepanjangan dari electronic commerce merupakan jenis bisnis yang memungkinkan kamu untuk melakukan transaksi jual beli secara online melalui internet.
Di e-commerce, para penjual dan pembeli juga bisa melakukan interaksi tanpa harus bertemu tatap muka.
Saat bertransaksi biasanya melibatkan penjualan dan pembelian produk atau layanan melalui website, aplikasi mobile, dan berbagai macam platform online.
Sekarang ini e-commerce sudah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir yang disebabkan kemajuan teknologi serta kebutuhan para pelanggan yang juga semakin meningkat untuk berbelanja online.
E-commerce bisa digunakan berbagai macam bisnis, mulai dari bisnis kecil sampai bisnis yang sudah besar juga bisa.
Selain itu, e-commerce juga punya beberapa jenis yang sering dijumpai. Diantaranya yaitu :
a. Business to Business (B2B)
Jenis e-commerce yang satu ini melibatkan transaksi antara dua perusahaan atau lebih.
Business to business (B2B) merupakan perusahaan yang menawarkan produk atau layanan ke perusahaan lain, bukan langsung ke pelanggan akhir.
Selain itu, business to business (B2B) juga melibatkan produk atau layanan yang untuk produksi dan operasional untuk tujuan bisnis lainnya.
Misalnya saja seperti produsen suku cadang mobil yang menjual produk mereka ke produsen mobil.
Ciri khas dari business to business (B2B) ini yaitu transaksinya dilakukan dalam skala besar, transaksi ini melibatkan proses negosiasi yang cukup rumit serta memiliki kontrak dalam waktu jangka panjang.
Baca Juga : Mau Buat Iklan? Lakukan 7 Cara Ini Sebelum Memilih Jasa Iklan !
b. Business to Consumer (B2C)
Jenis yang satu ini merupakan perusahaan yang menawarkan produk atau layanan langsung ke pelanggan akhir.
Business to consumer (B2C) mengharuskan perusahaan berinteraksi langsung ke pelanggan untuk mengetahui kebutuhan serta prefrensi pelanggan.
Selain itu, perusahaan juga harus menawarkan produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Misalnya saja seperti toko ritel, tempat fitness, salon kecantikan, restoran, dan lainnya yang ditawarkan langsung ke pelanggan.
Business to consumer (B2C) biasanya melibatkan transaksi kecil, dengan jumlah yang lebih kecil berdasarkan preferensi pribadi dan keputusan dari pelanggan.
Jenis bisnis yang satu ini terpengaruh dari berbagai macam faktor seperti harga, kualitas, pengalaman dari pelanggan, serta kemudahan dalam pembelian.
Maka dari itu, perusahaan perlu memperharikan beberapa faktor tersebut dan beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi perubahan tren serta preferensi pelanggan.
c. Consumer to Consumer (C2C)
Bisnis consumer to consumer (C2C) melakukan transaksi antara pelanggan perorangan, biasanya melalui pasar ataupun platform online.
Dalam transaksi consumer to consumer (C2C), pelanggan menjual produk atau jasa secara langsung ke pelanggan lainnya tanpa melibatkan perantara.
Misalnya saja seperti eBay, Aibnb, dan Craiglist. Pada platform tersebut para pelanggan bisa membeli dan menjual barang, menawarkan jasa ataupun menyewakan properti.
Untuk melakukan transaksi consumer to consumer (C2C) difasilitasi oleh sistem yang bisa menilai dan memberikan feedback untuk pengguna, yang mana hal tersebut bisa membantu untuk membangun kepercayaan satu sama lain.
Pasar C2C telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka menawarkan konsumen cara mudah untuk monetisasi aset mereka, menghasilkan penghasilan tambahan, atau menemukan produk dan layanan unik yang mungkin tidak tersedia melalui saluran ritel tradisional.
Selain itu, juga menghasilkan penghasilan tambahan dan menemukan produk atau layanan yang tidak ditemukan di pasaran.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Jasa Facebook Ads,Bikin Bisnismu Makin Cuan!
2. Pengertian Digital Marketing
Perbedaan digital marketing serta e-commerce yaitu kalau digital marketing merupakan sebuah kegiatan pemasaran atau promosi secara digital.
Umumnya tujuan dari digital marketing yaitu melakukan promosi brand untuk meningkatkan penjualan.
Digital marketing yang bisa kamu gunakan sebagai media promosi yaitu seperti Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, Email Marketing, dan lainnya.
3. Perbedaan Digital Marketing serta E-commerce
Digital marketing serta e-commerce merupakan dua hal yang berbeda namun tetap saling berkaitan satu sama lain dalam bidang bisnis online.
Untuk e-commerce merupakan kegiatan yang merujuk pada kegiatan berbisnis yang melibatkan penawaran produk dan layanan melalui platform digital seperti website, sosial media, dan aplikasi.
Sedangkan digital marketing merupakan strategi pemasaran melalui platform digital untuk mempromosikan produk dan layanan.
Perbedaan antara digital marketing serta e-commerce yaitu e-commerce berfokus pada proses transaksi bisnis online, sedangkan digital marketing berfokus pada promosi serta pemasaran produk atau layanan secara online.
Hanya saja digital marketing serta e-commerce tetap saling berkaitn satu sama lain, karena digital marketing bisa membantu untuk meningkatkan visibilitas serta penjualan e-commerce.
Tanpa adanya strategi digital marketing yang efektif, e-commerce berpeluang kecil untuk menjangkau audiens yang tepat dan sulit untuk meningkatkan penjualan secara signifikan.
Baca Juga : Yuk Cari Tahu ! Hal Menarik Jasa Pembuatan Video Untuk Bisnis
4. E-commerce Termasuk Digital Marketing
E-commerce ternyata termasuk ke dalam kategori digital marketing.
Digital marketing sendiri mencakup semua kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui platform digital seperti website, sosial media, email, iklan online, serta aplikasi mobile.
Nah, e-commerce sendiri merupakan salah satu bentuk dari digital marketing yang mana saat melakukan transaksi jual beli dilakukan melalui platform digital.
Di e-commerce sendiri produk dan layanan yang ditawarkan secara online ke pelanggan harus menggunakan teknologi digital, sehingga nantinya para pelanggan bisa berbelanja dan membeli produk atau layanan secara online.
Maka dari itulah alasannya mengapa e-commerce dikategorikan masuk ke dalam digital marketing.
Digital Marketing dan E-commerce Saling Berkaitan
Itulah tadi beberapa informasi mengenai digital marketing dan e-commerce yang penting sekali untuk kamu ketahui agar tidak bingung.
Jadi pada intinya digital marketing dan e-commerce sama – sama berkaitan satu sama lain, yang mana keduanya harus menggunakan platform media digital.
Buat kamu yang ingin menggunakan jasa digital marketing , maka kamu bisa menggunakan jasa dari Aidee Lab!
Lebih lanjut, kamu bisa hubungi nomor kontak yang tersedia di website Aidee Lab.